Hai-hai sobat....
Kembali lagi diblog kali ini, wahh kita akan melanjutkan pembahasan yang sangat menarik. Apakah sobat tau topik yang akan kita bahas kali ini. Okehhh, topik yang akan kita bahas kali ini adalah mengenai “Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik SN1”. Apakah sobat tau tentang “Reaksi SN1”? Reaksi SN1 artinya reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler. Reaksi SN1 adalah reaksi ion (karena memang ada in yang terbentuk). Reaksi SN1 berlangsung secara 3 tahap adapun tahapnya sobat dapat melihat gambar dibawah ini:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Reaksi_SN1
Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa adanya 3 tahapan dalam reaksi SN1, untuk lebih jelas lagi mari kita akan membahas tahap-tahap tersebut. Adapaun tahap-tahap tersebut sebagai berikut:
1. Tahap pembentukan Karbokation, C+
Dalam hal ini pembentukannya ion yaitu karbokation, artinya atom karbon yang bermuatan positif.
Untuk mengetahui C bermuatan positif, sobat dapat menghitung muatan dengan muatan formalnya. Adapun rumusnya sebagai berikut:
2. Penggabungan kation (C+) dengan nukleofil (Nu-)
Dimana untuk nukleofil digunakan ini adalah H2O sebagai penyerang, sehingga nantinya akan menghasilkan alkohol yang terprotonkan.
3. Tahap deprotonasi, dimana terlepasnya proton pada nukleofil yang terprotonasi
Dalam hal ini lepasnya H+ dari nuklofil yang terprotonasi
Sehingga dari ketiga tahap tersebut dapat sobat lihat reaksi pada gambar dibawah ini:
Kesimpulannya adalah dimana sebelum terbentuknya C+, terjadinya keadaan transisi 1 dimana saat Br lepas kemudian reaksi nukleofil dengan C+ akan terbentuk dan terikat sebuah alkohol yang terprotonkan dimana itu dalam keadaan transisi 2. Selanjutnya terakhir akan melepaskan protonuntuk menghasilkan alkohol dimana alkohol tersier.
Pemasalahan:
1. Sebelumnya sobat telah mengetahui tahap-tahapan dalam reaksi SN1. Bagaimana perbandingan antara transisi pertama dan kedua, dan diantara kedua transisi tersebut manakah yang menentukan laju reaksi dan bagaimana energi yang terbentuk?
2. Dari tahapan diatas hasil reaksinya adalah alkohol tersier, bagaiamankah laju reaksi dalam primer dan sekunder, Dan manakah diantara primer, sekunder dan tersier yang mengalami laju reaksi yang cepat? Mengapa !
3. Apakah C+ stabil dan bagaimana faktor yang terjadi agar C+ dapat stabil atau meningkatkan kestabilan ?
saya qusayri al farisi nim a1c119038 akan mencoba menjawab no 3. Kelompok donor-elektron terikat pada karbon bermuatan positif dalam karbokation meningkatkan stabilitas karbokation dengan efek induktif dan / atau hiperkonjugasi (no resonansi ikatan). Dengan demikian, karbokation tersier lebih stabil daripada karbokation sekunder, yang pada gilirannya lebih stabil daripada karbokation primer. dan dengan resonansi muatan positif pada atom karbon pusat terdispersi di atom karbon lain dan ini menjadikan stabilitas pada karbokation. Semakin banyak struktur kanonik (beresonansi) untuk sebuah karbokation, semakin stabil
BalasHapus